TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Wishnutama memastikan kesiapan sarana transportasi dalam upaya pemberantasan wabah virus corona.
Trabsportasi tersebut akan digunakan para tenaga medis untuk mobilisasi dari rumah sakit ke hotel, tempat menginap mereka. Wishnutama saat meninjau sarana transportasi yang disiapkan PT Blue Bird Tbk, Selasa, 31 Maret 2020 mengatakan, hal terpenting dalam kerja sama ini adalah memastikan kesiapan pihak transportasi dalam menerapkan Standard Operational Procedure (SOP) kesehatan.
SOP tersebut harus sesuai dengan standar Kementerian Kesehatan yang sejalan dengan standarisasi WHO, “Agar bisa memberikan rasa aman dan nyaman bagi tenaga medis dalam menjalankan tugas mereka, maka penerapan standar kesehatan ini adalah hal utama yang harus diperhatikan,” kata Wishnutama.
Kemenparekraf sebelumnya menjalin kerja sama dengan hotel dan juga penyedia sarana transportasi untuk memberikan tempat menginap dan transportasi bagi tenaga medis. Kerja sama ini sejalan dengan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pemfokusan Ulang (refocusing) kegiatan, realokasi anggaran, serta pengadaan barang dan jasa untuk percepatan penanganan COVID-19.
Dalam peninjauan itu, Wishnutama didampingi jajarannya melihat langsung kesehatan para pengemudi, tata cara pembersihan dan sterilisasi taksi Blue Bird, serta tata cara pembersihan dan sterilisasi bus BigBird.
Wishnutama pun memastikan bahwa PT Blue Bird Tbk, telah menerapkan prosedur kesehatan dengan baik dan siap menjalani kerja sama ini, “Sehingga tidak hanya memberikan rasa aman dan nyaman bagi tenaga medis, tapi juga pekerja transportasi yang bertugas nanti,” kata Wishnutama.
Transportasi merupakan bagian penting dari industri pariwisata yang saat ini terdampak dari penyebaran COVID-19. Diharapkan kerja sama ini juga dapat menjaga keberlangsungan industri transportasi, di tengah kondisi tanggap darurat COVID-19.
Direktur PT Blue Bird Tbk Sigit Priawan Djokosoetono mengatakan, pihaknya menyiapkan transportasi untuk sekitar 260 orang dengan komposisi tujuh bus dan satu kendaraan minibus, yang digunakan para tenaga medis dari RSPAD ke penginapan yang telah ditentukan sebelumnya.
Terkait prosedur kesehatan, Sigit mengatakan, PT Blue Bird Tbk memastikan keamanan dan kenyamanan penumpang. Sebelum beroperasi melayani masyarakat, pengemudi dan karyawan akan melewati bilik penyemprotan dan cek suhu tubuh. Jika ditemukan ada keluhan, akan diarahkan ke dokter di setiap klinik yang ada di pool BlueBird.
Kendaraan setiap kali selesai beroperasi juga dilakukan pembersihan dan pencucian. Termasuk vakum serta penyemprotan disinfektan yang dilakukan oleh petugas khusus.
“Kami juga menyediakan hand sanitizer dan hand glove di setiap kendaraan serta masker reusable dari Kartini BlueBird, sebuah pusat pelatihan wirausaha yang terdiri dari istri dan anak perempuan dari pengemudi BlueBird, yang akan diberikan ke masing-masing pengemudi Bluebird,” kata Sigit.
Setiap armada sebelum dan setelah digunakan oleh tenaga medis, dibersihkan dan disemprot disinfektan. Dok. Kemenparekraf
Direktur Utama PT Blue Bird Tbk, Noni Purnomo, mengatakan Bluebird menyikapi serius dalam melakukan antisipasi penyebaran virus COVID-19.
“Kami berharap usaha dalam menjaga tingkat kebersihan kabin mobil ini dapat memberikan rasa nyaman dan aman bagi penumpang sebelum diantarkan dengan selamat sampai tujuan," ujar Noni Purnomo.
Rangkaian langkah preventif pun telah dilakukan oleh perusahaan untuk memastikan keamanan baik karyawan, pengemudi, maupun pengguna layanan BlueBird Group.
“Kami berharap langkah ini dapat semakin meningkatkan tingkat higienitas dan kebersihan di lingkungan Bluebird Group, termasuk armada-armada kami,” kata dia.